Zipcar, perusahaan berbagi mobil Amerika, untuk sementara waktu menghentikan pemesanan baru di London saat mereka mengevaluasi penarikan total dari pasar Inggris. Keputusan tersebut, yang disampaikan kepada pelanggan oleh manajer umum Zipcar UK James Taylor, berarti tidak ada persewaan baru yang tersedia setelah 31 Desember 2025, sambil menunggu konsultasi berkelanjutan dengan karyawan.
Perjuangan Finansial dan Tantangan Operasional
Zipcar UK melaporkan kerugian besar sebesar £11,7 juta pada tahun 2024, sebuah lompatan signifikan dari kerugian sebesar £364,000 yang tercatat pada tahun 2023. Ketegangan finansial ini berasal dari beberapa faktor yang menyatu. Taylor mengaitkan kenaikan biaya terutama dengan tingginya harga listrik, mengingat meningkatnya ketergantungan perusahaan pada armada listrik yang biaya bahan bakarnya sudah termasuk dalam biaya sewa.
Selain itu, penurunan nilai jual kembali kendaraan yang meninggalkan armada juga berkontribusi pada peningkatan biaya operasional. Pasar mobil bekas terbukti penuh tantangan, sehingga Zipcar tidak dapat memperoleh kembali pendapatan yang diharapkan melalui penjualan. Meningkatnya biaya asuransi mobil, yang merupakan standar biaya sewa, menambah tekanan lebih lanjut.
Kemunduran Strategis dan Kekhawatiran Kebijakan yang Muncul
Untuk mengurangi kerugian, Zipcar sebelumnya menghentikan operasinya di Bristol, Cambridge, dan Oxford, dan memusatkan sumber dayanya hanya di London. Namun, kelangsungan jangka panjang pasar London kini dipertanyakan.
Meskipun Zipcar belum secara eksplisit menyatakan alasannya mempertimbangkan keluarnya Inggris secara penuh, waktunya bertepatan dengan perubahan kebijakan yang akan datang: Biaya Kemacetan London akan berlaku untuk kendaraan listrik (EV) mulai 2 Januari 2026. Saat ini dikecualikan, kendaraan listrik akan dikenakan biaya harian sebesar £13,50 untuk berkendara di zona Biaya Kemacetan pusat London. Biaya baru ini secara langsung akan meningkatkan biaya bagi pengguna Zipcar dan berpotensi membuat bisnis tidak berkelanjutan.
Apa Artinya
Potensi keluarnya Zipcar menyoroti realitas finansial dari pengoperasian layanan berbagi mobil di lingkungan perkotaan yang semakin mahal. Kombinasi antara biaya operasional yang tinggi, pasar penjualan kembali yang menantang, dan perubahan kebijakan baru telah menciptakan badai yang hebat. Situasi ini menimbulkan pertanyaan tentang masa depan layanan serupa, terutama karena kota-kota besar memberlakukan lebih banyak biaya kemacetan dan peraturan lingkungan hidup. Perjuangan perusahaan ini di Inggris mungkin juga menandakan tantangan yang lebih luas dalam industri berbagi mobil seiring dengan perkembangan yang pesat.
