Tiongkok Akan Membatasi Akselerasi Kendaraan Ekstrim dalam Standar Keselamatan Baru

19

Kementerian Keamanan Publik Tiongkok sedang menyusun standar keselamatan kendaraan baru yang secara efektif akan mengekang akselerasi yang lazim terjadi pada banyak kendaraan listrik (EV). Aturan yang diusulkan ini mengharuskan semua mobil baru membutuhkan waktu setidaknya 5 detik untuk mencapai kecepatan 100 kilometer per jam (62 mph) setiap kali dinyalakan, sebuah langkah yang bertujuan untuk mengurangi risiko yang terkait dengan akselerasi cepat yang berbahaya.

Bangkitnya Akselerasi Hiper

Beberapa tahun terakhir telah terjadi lonjakan jumlah kendaraan, khususnya EV, yang mampu melakukan akselerasi setingkat hypercar dengan biaya yang jauh lebih murah. Model seperti Xiaomi SU7 Ultra (1,98 detik), Zeekr 001 FR (2,02 detik), Tesla Model S Plaid (2,1 detik), dan BYD Yangwang U9 (2,36 detik) telah menunjukkan angka akselerasi yang sebelumnya hanya diperuntukkan bagi supercar kelas atas. Aksesibilitas ini menimbulkan kekhawatiran terhadap keselamatan jalan raya, karena akselerasi yang cepat dapat membuat pengemudi kewalahan dan meningkatkan risiko kecelakaan.

Standar baru tampaknya dirancang untuk mengatasi hal ini dengan memaksa produsen untuk membatasi akselerasi puncak atau menerapkan sistem yang mengharuskan pengemudi untuk secara sengaja membuka performa penuh. Metode pastinya masih belum jelas, namun kemungkinannya mencakup pengaturan menu, kombinasi tombol rahasia, atau bentuk aktivasi lain yang disengaja.

Tindakan Keamanan yang Lebih Luas

Rancangan standar ini melampaui batas akselerasi dan mengatasi beberapa masalah keselamatan lainnya. Khususnya, peraturan ini mewajibkan pelepasan pintu secara mekanis dan elektronik pada semua pintu, palka, dan bagasi. Hal ini memastikan penumpang dapat menyelamatkan diri dalam keadaan darurat, bahkan jika sistem elektronik rusak.

Ketentuan tambahannya antara lain:

  • Pintu Terbuka Otomatis: Pintu harus terbuka secara otomatis jika terjadi kecelakaan atau insiden baterai termal.
  • Pemadaman Sirkuit Daya: Sirkuit daya harus diputus saat kantung udara mengembang atau perubahan kecepatan mendadak (lebih dari 25 km/jam dalam waktu kurang dari 150 milidetik).
  • Keamanan Baterai: Baterai memerlukan pelepas tekanan dan sistem pemantauan untuk mengingatkan penumpang akan kejadian termal.
  • Batasan ADAS: Sistem Bantuan Pengemudi Tingkat Lanjut (ADAS) memerlukan verifikasi biometrik atau pelatihan online sebelum digunakan. Pengoperasian otonom di atas 10 km/jam akan memerlukan pemeriksaan keterlibatan pengemudi secara konstan melalui deteksi langsung dan pemantauan pandangan.

Mengapa Ini Penting

Langkah Tiongkok ini mencerminkan meningkatnya kekhawatiran mengenai dampak keselamatan dari kendaraan yang semakin bertenaga. Meskipun banyak pengemudi menikmati sensasi akselerasi yang cepat, regulator mengkhawatirkan potensi penyalahgunaan dan kecelakaan. Dengan menerapkan waktu akselerasi minimum, pemerintah bertujuan untuk mengurangi risiko mengemudi secara sembrono dan memastikan bahwa pengemudi tetap memegang kendali.

Standar ini juga menggarisbawahi tren peraturan keselamatan kendaraan yang lebih ketat di seluruh dunia. Seiring kemajuan teknologi, regulator berupaya untuk mengimbangi dan memastikan bahwa fitur-fitur baru tidak membahayakan keselamatan publik. Rancangan standar Tiongkok kemungkinan akan mempengaruhi tindakan serupa di negara-negara lain, seiring dengan upaya para pembuat mobil untuk mematuhi standar keselamatan global.

Versi final dari standar ini akan menentukan bagaimana produsen meresponsnya. Beberapa orang mungkin memilih untuk membatasi akselerasi puncak secara permanen, sementara yang lain mungkin menerapkan sistem yang lebih kompleks yang memungkinkan pengemudi untuk mencapai performa penuh hanya jika diperlukan. Terlepas dari itu, langkah ini menandakan adanya pergeseran ke arah pengawasan keselamatan yang lebih besar dalam industri otomotif